50 Kota, Sumbar –
Seorang siswi kelas 5 SDIT An Nahl Guguak, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, mengalami tekanan mental usai diduga dibentak gurunya di hadapan teman-temannya. Kejadian itu berlangsung pada Rabu, 17 September 2025, dan membuat siswi bernama Maha Ratu Anesti menangis saat dijemput orang tuanya.
Menurut penuturan keluarga, anak mereka dipermalukan oleh ustazah bernama Wenti lantaran tidak segera menuruti perintah. Sang ustazah disebut membentak dengan suara keras di depan teman sekelas.“
Sekolah mestinya tempat mendidik dan mengayomi, bukan membuat anak merasa terintimidasi. Anak kami pulang menangis, mentalnya drop, dan sekarang tidak mau sekolah lagi,” ungkap orang tua korban.
Keesokan harinya, ibu siswi mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan. Kepala sekolah, Rusda, S.Pd, telah menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kejadian tersebut. Keluarga pun menerima permintaan maaf tersebut.
Namun, orang tua masih menyayangkan sikap ustazah yang kemudian membuat rekaman video bersama beberapa murid sekelas untuk seolah-olah membenarkan tindakannya.“
Kami sudah menerima permintaan maaf pihak sekolah, tapi ustazah masih membuat video pembenaran. Itu membuat anak kami makin tertekan,” tambah orang tua.
Saat ini, Maha Ratu Anesti disebut trauma dan menolak kembali bersekolah di SDIT An Nahl Guguak. Orang tua berharap pihak sekolah melakukan evaluasi serius terhadap tenaga pendidik agar kasus serupa tidak menimpa murid lain.“
Anak-anak butuh bimbingan dengan kasih sayang, bukan bentakan. Kami tidak ingin ada anak lain yang mengalami hal serupa,” tegas keluarga.
Kasus ini menjadi sorotan lantaran mencerminkan pentingnya pendekatan humanis dalam dunia pendidikan. Guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga membentuk karakter anak dengan cara yang mendukung tumbuh kembang mental mereka.
Te_32
.jpg "Dua pelaku Begal yang menewaskan Mahasiswi Unsri Di Ringkus tim Gabungan Polda sumsel. Polres Ogan ilir dan Polsek Gelumbang")
