no-style

Lift Rusak Berbulan-Bulan, Pasien RS Hermina Jatinegara Terpaksa Gunakan Jalur Darurat Jakarta —

, September 25, 2025 WIB Last Updated 2025-09-25T03:42:00Z



Jakarta —
Fasilitas vital berupa lift di Rumah Sakit Hermina Jatinegara sudah hampir tiga bulan mengalami kerusakan dan hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan tuntas. Kondisi ini menimbulkan keresahan mendalam di kalangan pasien maupun keluarga pasien, terutama bagi mereka yang sangat bergantung pada akses cepat dan nyaman di dalam gedung rumah sakit.

Kerusakan lift ini bukan sekadar masalah teknis biasa. Bagi pasien pasca operasi, pengguna kursi roda, maupun pasien darurat, keberadaan lift adalah kebutuhan mendesak. Namun, dengan tidak berfungsinya fasilitas tersebut, banyak pasien terpaksa melewati jalur alternatif yang jauh dari kata layak.




“Pasien yang baru selesai operasi dipaksa melewati jalur darurat tanpa lift, ini sangat menyiksa. Kenapa pihak rumah sakit tidak segera memperbaiki? Lift adalah fasilitas vital, bukan sekadar tambahan,” keluh seorang keluarga pasien.



Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa kerusakan lift sangat berdampak pada pasien menuju ruang-ruang perawatan khusus seperti NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) yang berada di lantai 4. Karena lift utama tidak berfungsi, pasien maupun keluarga harus mencari jalur memutar: naik melalui lantai 2, masuk melewati ruang ICU, barulah bisa mencapai ruang NICU dan PICU.

Kondisi ini jelas menyalahi standar pelayanan. Jalur tersebut bukan hanya menyulitkan, tetapi juga berpotensi mengganggu sterilisasi ruang bayi. Pasien bayi di NICU seharusnya dijaga dengan ketat dari kontaminasi, namun kenyataannya akses yang bercampur dengan lalu lintas pasien lain justru menambah risiko.

Yang lebih menyedihkan, sebagian besar ibu pasien NICU/PICU adalah mereka yang baru menjalani operasi sesar. Dalam kondisi tubuh yang masih lemah, mereka nyaris tidak mungkin menapaki tangga menuju lantai 4. Lift sebenarnya tersedia khusus untuk tenaga medis seperti perawat dan dokter, namun akses itu tidak diperbolehkan untuk pasien maupun keluarga, sehingga ibu pasien terpaksa melalui jalur berputar.


Efek Jangka Panjang: Risiko Nyawa Hingga Citra Buruk Rumah Sakit,Kerusakan lift yang dibiarkan berlarut-larut menimbulkan efek jangka panjang serius:

  1. Risiko medis meningkat karena keterlambatan mobilisasi pasien darurat bisa berakibat fatal.
  2. Pasien lemah makin tertekan, baik secara fisik maupun psikologis, akibat akses sulit.
  3. Citra rumah sakit tercoreng, karena publik menilai manajemen tidak sigap memperbaiki fasilitas vital.

“Jangan sampai pasien menjadi korban hanya karena kelalaian manajemen. Rumah sakit harus transparan dan segera bertindak. Kalau dibiarkan, ini bisa dianggap pelanggaran standar pelayanan kesehatan,” tegas seorang pengamat layanan publik.


Manajemen Dituntut Transparansi dan Aksi Cepat,Publik kini menuntut pihak manajemen RS Hermina Jatinegara segera memberikan penjelasan resmi mengenai lamanya perbaikan lift. Meski di lokasi telah dipasang tulisan “Lift dalam renovasi”, kenyataannya perbaikan tidak kunjung terlihat signifikan.

Rumah sakit sekelas Hermina seharusnya mampu merespons cepat permasalahan seperti ini. Apalagi, menyangkut keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama layanan kesehatan.


Keselamatan Pasien Harus Jadi Prioritas,Lift rumah sakit bukan sekadar fasilitas kenyamanan, melainkan infrastruktur vital yang berkaitan langsung dengan keselamatan pasien. Membiarkan kerusakan ini tanpa kepastian perbaikan sama saja membuka peluang preseden buruk bagi standar pelayanan rumah sakit di Indonesia.

Masyarakat kini menuntut hak mereka atas pelayanan kesehatan yang layak. Rumah sakit wajib memastikan bahwa setiap pasien, terutama mereka yang berada di kondisi rentan, mendapat akses yang aman, nyaman, dan sesuai standar medis.


Taruna 32

Komentar

Tampilkan

  • Lift Rusak Berbulan-Bulan, Pasien RS Hermina Jatinegara Terpaksa Gunakan Jalur Darurat Jakarta —
  • 0

Kabupaten